Minggu, 21 September 2008

Providing Solution....

It was about couple of months ago, I & my wife memasang pompa dorong dan filter air di rumah .Awalnya, everything went well. Tapi, lama kelamaan we noticed that pompa dorong kami selalu nyala sekitar 15 detik sekali padahal dalam kondisi semua kran air tertutup. Wah, pertanda ada yang bocor nih....

Karena rumah kami baru di renovasi, kami akhirnya menghubungi kembali kontraktornya untuk pengecekan. Singkat cerita, dikirimlah 1 orang tukang untuk melakukan pengecekan.
Sang tukang pun mulai memeriksa satu per satu kran air di rumah. Hasilnya, di beberapa tempat, tampak ada kebocoran2 kecil akibat instalasi yang kurang baik. Namun setelah diperbaiki, tetap saja pompa dorong itu menyala sekitar 15 detik sekali.

Sampai akhirnya, didatangkanlah tukang yang lebih "expert" dari yang pertama dikirim.
Setelah mengecek sana-sini, bahkan sampai membuka tegel untuk melihat apakah ada kebocoran instalasi di bawah tanah, sang pompa pun tetap tidak mau berhenti menyala ketika semua kran tertutup.
Setelah beberapa hari berlalu tanpa titik terang, akhirnya sang tukang yang lebih expert ini menunjukkan bahwa pompa tetap nyala walaupun jalur distribusi air semuanya ditutup secara sentral. Secara logika, ini menunjukkan bahwa pompa tetap menyala walaupun air tidak dialirkan ke instalasi pipa di dalam rumah. Well kesimpulannya: "It's not developer's fault!"

Kontraktor pun menunjuk bahwa ini "errornya" pompa dorong atau filter - yang keduanya tidak dipasang oleh sang kontraktor. Walhasil, akhirnya kami memanggil tukang filter untuk datang dan melakukan pengecekan terhadap filter.

Dan datanglah tukang filternya....., waktu itu, sabtu sore, hari sudah mulai gelap dan hampir tiba waktu buka puasa. Cek punya cek, akhirnya sang tukang filter men-"diagnosa" bahwa ada kebocoran di klep pompa dorongnya - yang notabene bukan hasil karya dia...

We were almost desperate until tukang filter-nya menyatakan bahwa dia bisa memberikan solusinya. Untuk membuktikan diagnosanya, tukang filter ini kemudian memotong pipa dan melakukan pengecekan terhadap klep-nya yang memang ternyata rusak.

Tidak berhenti begitu saja, sang tukang filter ini kemudian membantu kami membelikan klep pengganti sambil dia & temannya bersantap makan terlebih dahulu. Singkat cerita, akhirnya sang tukang filter ini berhasil memberikan solusi atas apa yang bukan menjadi "kesalahannya".

I really learn a lot dari teladan sang tukang filter ini:
  • Tukang filter ini memberikan solusi kepada pelanggannya- dia tidak berhenti pada pembuktian bahwa apa yang dilakukannya itu benar

  • He goes beyond his "job description"
I think, to increase your value, we are to provide solution to our customer, to our company.
And in order to do so, we might need to go beyond our job descriptions AFTER we have fulfilled what are our responsibilities excellently.

Yes, we will need to sacrifice something....
However, it will be paid off as you are increasing in your value.

Let's provide solution :)

Minggu, 07 September 2008

Tips Karier - Yang Pertama

Siapa sih yang gak pengen sukses dalam karirnya? Tentu kita semua ingin suskes.
Dan mungkin banyak yang ingin mencapai karir setinggi mungkin dan kalau bisa dalam waktu sesingkat-singkatnya :)

Berikut ini adalah tips-tips kerja berdasarkan pengalaman saya baik sebagai bawahan, maupun atasan, yang mudah2an berguna, secara khusus buat teman-teman yang baru mulai berkarir.

Well, sudah pasti tulisan saya ini bukanlah mantra buat kenaikan pangkat yang express, namun apabila kita mencobanya, mudah2an kita bisa makin enjoy dalam penitian karir kita.

Tips Pertama: Penuhilah Role & Responsibility-mu dengan baik

Step awal untuk sukses berkarir adalah dengan memenuhi tugas & tanggung jawab yang perusahan berikan dengan baik. Ibaratnya dalam transaksi jual beli, berikanlah kepada perusahaan jasa kita sesuai dengan apa yang disepakati sebelumnya (bisa dalam bentuk kontrak atau penanda tanganan offer letter).

Tentu saja, kalau kita di posisi pembeli, kita tidak akan puas apabila barang/jasa yang kita beli tidaklah sesuai dengan kualifikasi yang dijanjikan oleh penjualnya. Apalagi dengan embel-embel: “barang yang dibeli tidak dapat dikembalikan”

Oleh karenanya, adalah penting untuk memberikan kepada perusahaan apa yang sesuai dengan Role & Responsibility kita yang telah disepakati sebelumnya. Berikut adalah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memudahkan kita mendeliver role & responsibility dengan baik:

· Milikilah pemahaman yang sama mengenai Role & Responsibility-mu.
Tidak sedikit perusahaan yang tidak memiliki rincian role & responsibility (atau job description) untuk setiap posisi yang ada, bahkan perusahaan yang besar sekalipun.
Kalau belum punya, mintalah kepada atasanmu atau manager HRD mu Role & Responsibility untuk posisi kamu.

Pastikanlah kita mengerti apa tugas, tanggung jawab dan kewenangan kita sesuai dengan apa yang perusahaan/atasan kehendaki. Pemahaman yang sama akan mempermudah kita untuk melaksanakan tugas, dan membantu perusahaan untuk menilai pekerjaan kita dengan objektif.

· Samakan persepsi untuk setiap tugas yang diberikan
Pastikan kamu mengerti hal-hal berikut, sebelum kamu mengerjakan tugas yang diberikan kepadamu

o What is expected from you?

o What resources do you need to deliver it?

o Whom you should collaborate with to deliver it?

o When you need to deliver it?

o How the boss wants you to deliver it?

As for the boss, sebetulnya dia harus menolong kamu mengerti:
Why do you have to do the work
J

· Ketahuilah prosedur-prosedur yang ada di perusahaanmu, dan ikutilah.
Prosedur yang saya maksud bukan hanya prosedur ketika kita melaksanakan kerja, misalnya prosedur teknikal, maupun administratif dalam melaksanakan sebuah tugas tertentu, melainkan juga prosedur-prosedur mengenai ke-personalia-an, seperti urusan cuti, ijin, kedisiplinan kerja dll.
Jangan sampai, hasil kerja yang bagus menjadi “tercoreng” gara-gara urusan sering ijin, datang telat, dll.

· Ketahuilah apa yang penting buat boss-mu.
Pengertian mengenai apa yang penting buat perusahanmu & boss-mu, akan membantumu untuk mengatur prioritas kerja. Pahamilah “style” kerja boss-mu dan cobalah untuk menyelaraskan style kerjamu.

· Dan yang terakhir…. Kerjakanlah tugasmu dengan “excellent” dan penuh tanggung jawab
Salah satu yang membedakan orang biasa dengan orang yang luar biasa adalah dari caranya dia memenuhi tugas & tanggung jawabnya dengan excellent. Berikanlah hasil yang terbaik yang kamu bisa berikan dalam setiap tugas yang dipercayakan. Jangan pernah punya sikap: “yang penting asal selesai”. Lakukanlah tugasmu sebaik mungkin.

Hal ini mencakup bagaimana kita terbuka untuk masukan-masukan yang atasan kita, rekan-rekan sekerja kita berikan supaya hasil kerja kita excellent.

Janganlah sungkan untuk bertanya kepada rekan sekerjamu, atasanmu apabila ada hal-hal yang terkait dengan role & responsibility mu (seperti diatas) yang belum kamu ketahui.

Sebagai penutup tips pertama ini, ada nasihat yang mengatakan “Kerja itu ibadah”. Nasihat lain mengajarkan “Kerjakanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.
Saya yakin kalau kita mengikuti nasihat itu, maka kita pun bisa bekerja dengan maksimal dan penuh sukacita. Selamat mencoba. Cheers.